Suku Betawi adalah suku asli yang menghuni Jakarta. Kata Betawi berasal dari kata “Batavia”, yaitu nama kuno Jakarta yang diberikan oleh Belanda. Meskipun bahasa formal yang digunakan di Jakarta adalah Bahasa Indonesia, bahasa informal atau bahasa percakapan sehari-hari adalah Bahasa Indonesia dialek Betawi.
Sebagai contoh, saya dan keluarga besar saya yang sudah lama sekali tinggal dan menetap di Jakarta semenjak nenek moyang saya dilahirkan. Tentu kemungkinan, saya dan keluarga besar saya adalah orang Betawi asli. Betawi mempunyai banyak sekali kebudayaan seni, seperti seni Gambang Kromong yang berasal dari seni musik Tionghoa, tetapi juga ada Rebana yang berakar pada tradisi musik Arab, Keroncong Tugu dengan latar belakang Portugis-Arab, dan Tanjidor yang berlatarbelakang ke-Belanda-an. Saat ini Suku Betawi terkenal dengan seni Lenong, Gambang Kromong, Rebana Tanjidor dan Keroncong. Sebagian orang Betawi menganut agama Islam, tetapi ada juga yang menganut agama Kristen, Protestan, dan Katholik, namun sedikit sekali jumlahnya. Disamping Betawi mempunyai beraneka ragam budaya namun Betawi juga mempunyai berbagai macam masakan ala Betawi yang khas banget, seperti gado-gado, kerak telor, tape uli, ketupat sayur,dll. Namun sangat menyedihkan jika asumsi kebanyakan orang tentang masyarakat Betawi ini jarang yang berhasil, baik dalam segi ekonomi, pendidikan, dan teknologi. Padahal tidak sedikit orang Betawi yang berhasil. Beberapa dari mereka adalah Muhammad Husni Thamrin, Benyamin Sueb, dan Fauzi Bowo yang menjadi Gubernur Jakarta saat ini.
Ada beberapa hal yang positif dari Betawi antara lain, jiwa sosial mereka sangat tinggi, walaupun terkadang dalam beberapa hal terlalu berlebih dan cenderung tendensius. Orang betawi juga sangat menjaga nilai-nilai agama yang tercermin dari ajaran orang tua (terutama yang beragama Islam) kepada anak-anaknya. Masyarakat betawi sangat menghargai pluralisme. Hal ini terlihat dengan hubungan yang baik antara masyarakat betawi dan pendatang dari luar Jakarta.Orang betawi sangat menghormati budaya yang mereka warisi, terbukti dari perilaku kebanyakan warga yang mesih memainkan lakon atau kebudayaan yang diwariskan dari masa ke masa seperti lenong, ondel-ondel, gambang kromong, dan lain-lain. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan sebagian besar masyarakat betawi masa kini agak terpinggirkan oleh modernisasi di lahan lahirnya sendiri. Namun tetap ada optimisme dari masyarakat betawi generasi mendatang yang justru akan menopang modernisasi tersebut. Maka, saya sebagai orang Betawi asli ingin terus melestarikan dan mengembangkan budaya Betawi agar terus maju dan tetap dikenal oleh masyarakat Kota Jakarta sehingga juga dapat dikenal hingga ke Mancanegara.
sumber : wikipedia
Kamis, 18 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
good artikel,lam knal ndry ;) aye jg betawi :p
BalasHapus