Rabu, 12 Oktober 2011

Manfaat Etika Bisnis Bagi Perusahaan

Dewasa ini kalangan bisnis sudah memiliki kesadaran akan pentingnya Etika Bisnis dalam operasi bisnis. Bahkan dalam perkembangannya Etika Bisnis tidak lagi menjadi beban yang terpaksa harus dilaksanakan perusahan melainkan sudah menjadi salah satu strategy pengembangan perusahaan. Karena Tujuan perusahaan dapat didefinisikan sebagai upaya untuk “memaksimumkan kesejahteraan si pemilik dalam rentang waktu jangka panjang melalui aktivitas penjualan barang dan/atau jasa.

Manfaat Etika Bisnis bagi Perusahaan :

1. Dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan, karena etika telah dijadikan sebagai corporate culture. Hal ini terutama penting bagi perusahaan besar yang karyawannya tidak semuanya saling mengenal satu sama lainnya. Dengan adanya etika bisnis, secara intern semua karyawan terikat dengan standard etis yang sama, sehingga akan mefigambil kebijakan/keputusan yang sama terhadap kasus sejenis yang timbul.

2. Dapat membantu menghilangkan grey area (kawasan kelabu) dibidang etika. (penerimaan komisi, penggunaan tenaga kerja anak, kewajiban perusahaan dalam melindungi lingkungan hidup).

3. Menjelaskan bagaimana perusahaan menilai tanggung jawab sosialnya.

4. Menyediakan bagi perusahaan dan dunia bisnis pada umumnya, kemungkinan untuk mengatur diri sendiri (self regulation)

5. Bagi perusahaan yang telah go publik dapat memperoleh manfaat berupa meningkatnya kepercayaan para investor. Selain itu karena adanya kenaikan harga saham, maka dapat menarik minat para investor untuk membeli saham perusahaan tersebut.

6. Dapat meningkatkan daya saing (competitive advantage) perusahaan

7. Membangun corporate image / citra positif , serta dalam jangka panjang dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan (sustainable company).

Selain itu, manfaat lain mengenai etika bisnis bagi perusahaan yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki dsaya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai yang tinggi,diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, system prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. Karena itu, tindakan perusahaan berasal dari pilihan dan tindakan individu manusia, indivdu-individulah yang harus dipandang sebagai penjaga utama kewajiban moral dan tanggung jawab moral : individu manusia bertanggung jawab atas apa yang dilakukan perusahaan karena tindakan perusahaan secara keseluruhan mengalir dari pilihan dan perilaku mereka.

Jika perusahaan bertindak keliru, kekeliruan itu disebabkan oleh pilihan tindakan yang dilakukan oleh individu dalam perusahaan itu, jika perusahaan bertindak secara moral, hal itu disebabkan oleh pilihan individu dalam perusahaan bertindak secara bermoral. Etika bisnis mempunyai prinsip dalam kaitan ini berhubungan dengan berbagai upaya untuk menggabungkan berbagai nilai-nilai dasar (basic values) dalam perusahaan, agar berbagai aktivitas yang dilaksanakan dapat mencapai tujuan. Secara lebih jelas, mekanismenya berjalan sebagai berikut.“Memaksimumkan kesejahteraan si pemilik dalam jangka panjang”, berhubungan dengan dimensi waktu yang relatif panjang serta menyangkut sustainability.

Hal ini membutuhkan adanya “kepercayaan” atau “saling mempercayai” (trust) dari berbagai pihak yang berhubungan dengan perusahaan (stakeholders). Kalimat “kesejahteraan pemilik” merupakan derivasi dan perwujudan dari “hak kepemilikan” (ownership) yang muncul dari adanya penghargaan (respect) terhadap “kepemilikan pribadi” (property rights).

Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka panjang maupun jangka menengah karena :

• Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.

• Mampu meningkatkan motivasi pekerja.

• Melindungi prinsip kebebasan berniaga

• Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.

Tidak bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan.

Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier.

Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin harus mempertahankan karyawannya.

Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam manajemen korporasi yakni dengan cara :

• Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)

• Memperkuat sistem pengawasan

• Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus.

Sumber :

Muh.Arief Effendi

Klimponk

Fitriansyah Hambali, SE., MM. & Dr. Herry Sussanto

Lukviarman (2001)

Oster Dwi M

http://www.anneahira.com/artikel-umum/etika-bisnis.htm

http://www.scribd.com/doc/18575776/ETIKA-BISNIS

Makna Pokok Etika Bisnis

Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah studi yang mempelajari tentang cara-cara yang digunakan untuk melakukan suatu kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek dan norma-norma yang berlaku dalam perusahaan,individu maupun masyarakat. Hal ini mencakup tentang bagaimana memulai bisnis yang baik,berlaku adil sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Selain itu, pengertian lain mengenai etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer dan segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik. Paradigma etika dan bisnis adalah dunia yang berbeda sudah saatnya dirubah menjadi paradigma etika terkait dengan bisnis atau mensinergikan antara etika dengan laba. Justru di era kompetisi yang ketat ini, reputasi perusahaan yang baik yang dilandasi oleh etika bisnis merupakan sebuah competitive advantage yang sulit ditiru. Oleh karena itu, perilaku etik penting diperlukan untuk mencapai sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis.

Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,antara lain:


1. Pengendalian diri

Pelaku-pelaku bisnis dan pihak yang terkait mampu mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun. Dalam kegiatan bisnis, pelaku bisnis tidak diberlakukan untuk bermain curang ataupun tidak adil dama mencari keuntungan dari kegiatan bisnis, tetapi harus memperhatikan kondisi masyarakat maupun ketentuan hukum yang berlaku agar kegiatan bisnis dapat dilakukan secara etis.


2. Pengembangan tanggung jawab sosial

Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat bukan hanya dalam bentuk uang dengan member sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi.


3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan teknologi dan informasi

Informasi dan teknologi dalam kegiatan bisnis dimanfaatkan untuk meningkatkan kepedulian bagi golongan yang lemah dan tidak kehilangan budaya asli yang dimiliki dengan kemajuan teknologi dan informasi.


4. Menciptakan persaingan yang sehat

Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah dan sebaliknya,akan tetapi tetap menjaga jalinan hubungan yang erat dan memberikan kekuatan yang seimbang dan sportif dalam persaingan.


5. Menerapkan konsep”pembangunan berkelanjutan”

Dalam dunia bisnis sebaiknya tidak memikirkan keuntungan yang akan diperoleh sekarang tetapi perlu memikirkan bagaimana keadaan dimasa yang akan datang.


6. Menghindari sifat 5K (Katabelece,Kongkalikong,Koneksi,Kolusi,dan Komisi)

Jika dunia bisnis sudah menghindari sifat ini, maka tidak akan terjadi dengan korupsi, manipulasi, dan segala bentuk kecurangan dalam dunia bisnis yang mencemarkan nama baik bangsa dan negara.


7. Mampu menyatakan yang benar itu benar

Pelaku bisnis menerapkan kejujuran dalam segala hal yang berkaitan dengan kegiatan bisnis agar terjalin kerjasama yang baik untuk bisa mencapai keuntungan yang maksimal.


8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha kebawah

Untuk menciptakan kondisi bisnis yang kondusif dibutuhkan kepercayaan anatara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha yang lemah agar tercipta kerjasama yang baik.


9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama

Jika pelaku bisnis menerapkan sikap ini maka kegiatan bisnis akan terlaksana dengan baik dan lancar sesuai dengan apa yang ingin dicapai oleh perusahaan.


10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati

Jika etika ini telah dimiliki oleh semua pihak, jelas semua memberikan ketentraman dan kenyamanan dalam berbisnis.


11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang berupa peraturan perundang-undangan

Jika etika bisnis telah dituangkan dalam suatu hukum positif maka kegiatan bisnis dapat terarah dengan baik sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku serta perundang-undangannya.

Sumber :

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/09/pengertian-etika-bisnis/

http://www.anneahira.com/artikel-umum/etika-bisnis.htm

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1238/1/manajemen-ritha8.pdf